Siap?
Pernah nggak merasa kalau 24 jam dalam 1 hari itu waktu yang pendek? Kalau gue lumayan sering menyayangkan kenapa 1 hari cuma ada 24 jam. Dan gue yakin, gue nggak sendirian dalam hal ini. Seiring bertambahnya usia, yang berarti tanggung jawab juga makin beragam, 24 jam rasanya nggak cukup untuk menyelesaikan segala urusan baik yang duniawi maupun yang berhubungan dengan Yang Di Atas. Waktu berlalu sangat cepat saat kita menikmati perjalanan, tapi sebaliknya berjalan begitu pelan saat di tengah jalan ada halangan merintang. Contoh paling mudah, dulu waktu sekolah setiap giliran jam pelajaran yang nggak-gue-banget seperti fisika atau kimia, pergerakan detik di jam dinding kelas rasanya kayak seabad. Lama sekali. Tapi giliran tiba pelajaran yang seru kayak sejarah, wooooooosh! Dua jam berlalu juga nggak kerasa. Malah nggak pengen beranjak dari waktu itu.
Terus, kalau udah tahu dan sadar kalau 24 jam 1 hari itu nggak cukup gimana?
Ya nggak gimana-gimana. Mau terus berharap biar Tuhan menambah jatah 1 hari jadi lebih dari 24 jam juga nggak mengubah keadaan. Karena kenapa? Perhitungan 24 jam itu pasti bukan angka yang sembarang turun dari langit. Meski gue nggak tahu gimana hitung-hitungannya, gue percaya 24 merupakan angka paling ideal menurut perhitungan-Nya. Lagian kalau misalnya suatu hari, 1 hari tiba-tiba berubah jadi 30 jam, akan ada pergeseran di hampir seluruh aspek kehidupan yang nggak main-main berubahnya. Mulai dari jadwal bis, kereta api, pesawat, anak sekolah, orang kantoran, dan yang juga nggak kalah penting: zona waktu dunia! Selain masalah jadwal, yang lebih penting kembali ke individu alias manusianya sendiri: apa sudah siap dengan kenyataan baru kalau 1 hari bukan 24 jam lagi? Mengutip kata-kata dari Rahne Putri, "Jika semua doa kita dikabulkan Tuhan, apa kita sudah siap?"
Nah, karena 24 jam-nya sudah nggak bisa diutak-atik berarti manusia yang harus menyesuaikan diri. Cuma ada satu cara untuk menyiasati ini yaitu dengan............... manajemen waktu! Hehehe. Siap melakukannya?
Kalo katanya sponbob, sih: "Aku siap! Aku siap! Aku siap!" Tau, deh maksudnya siap apaan... :capedes
ReplyDelete