EH

Jadi gini (belum mulai udah bilang 'jadi' aja....). Di handphone saya itu ada satu fitur yang sangat saya andalkan di kala bosan dan jadi tempat untuk menulis hal-hal yang ada di pikiran (mulai dari lirik lagu, plesetan garing, to-do list untuk hari itu dsb.), fitur itu bernama: Notes. Notes ini setia banget menemani saya waktu menunggu angkot, suntuk saat kelas, istilahnya selalu ada kapanpun di samping saya :') tulisan di pagi buta ini merupakan salah satu barang lama yang sudah tersimpan dalam Notes sejak 29 Juni 2011.

Dalam keseharian, setiap orang pasti ketemu dengan orang lain. Manusia kan makhluk sosial, jadi nggak mungkin lo melewatkan satu hari dalam hidup tanpa bersosialisasi dengan manusia lain. Biarpun ada yang senang hibernasi saat akhir pekan, waktu bangun lo tetep akan ketemu orang tua atau saudara lo di rumah kan? Atau nggak dapet sms/mention lewat Twitter/ditelfon sama temen yang nggak ketemu langsung. Intinya: tetap berhubungan dengan orang lain.

Saya pernah mikir iseng, kalo ketemu orang, pasti deh ujung-ujungnya ngomongin orang lain. Either it is a bad or good thing, we're always talking about someone or something. Ya nggak sih? Hahaha. Kenapa saya bilang 'pasti, deh'? Karena pengalaman saya dengan teman-teman di sekitar begitu adanya. Nggak bisa munafik, sebagai manusia biasa (ceilah. Bukan lagu kok, bukan), apalagi seorang perempuan, kalo udah ketemu dengan teman perempuan lain, biasanya hampir selalu ngomongin orang. Serius. Saya juga suka nggak ngerti kenapa mulut ini bisa sesering itu ngomongin orang, padahal diri sendiri aja belum bener juga (toyor dahi sendiri).

Yang diomongin memang bukan selalu hal yang jelek, kadang hal yang tolol atau lucu juga tidak luput jadi bahan obrolan. Kabar baik seperti pasangan yang baru jadian, hewan peliharaannya melahirkan, atau cerita simpel tentang tontonan favorit teman (Running Man, Larva, Dahsyat... Pfft definitely not Dahsyat ok. Kidding. It can be any thing basically) juga sering diobrolin. Berita terbaru dari lingkungan politik dan pemerintahan yang 'berat' juga sebenarnya beberapa kali muncul jadi topik obrolan.

Tapi, kenapa juga sering ngomongin hal yang jelek jelek? Meskipun awalnya mungkin nggak mau ngeluarin suatu topik itu, there's always one person who's gonna spill the beans in the end. Oh ya, tentang topik 'itu'. Biasanya dalam satu lingkungan pertemanan, ada kode tertentu tentang orang atau barang yang sudah jadi 'rahasia umum bersama' (nah bingung nggak lo? Udah rahasia, tapi umum, terus bersama pula. Nggak bisa ketemu istilah lain yang lebih pas). Maksud dari 'rahasia umum bersama' ini adalah kejadian dimana orang/sesuatu itu nggak sadar (atau malah sadar, bisa jadi) kalo dirinya diam-diam sudah sering diomongin sama teman-temannya sendiri. Jadi bikin dosa bareng-bareng ceritanya ini sih....... Merasa familiar? Berasa balik ke jaman SMA lagi nggak sih? Hahaha.

Saya jadi makin penasaran dengan diri sendiri dan teman-teman di lingkungan sekitar. Kira-kira bisa nggak kebiasaan ngomongin orang ini dikurangin? Jadi tuh ngomonginnya yang bagus bagus aja..... TAPI masalahnya dalam hidup, kita nggak selalu ketemu yang bagus. Yang jelek juga banyak (bukan iklan obat nyamuk). Terus masalah lain nih ya, mungkin niat awalnya itu bukan ngomongin orang, pure cuma mau cerita aja, tapi teteeeup nyerembet kemana-kemana jadi jatuhnya ngomongin dia lagi, dia lagi. Capek nggak tuh? Hahaha. Solusi paling pas emang kayaknya musti balik ke diri masing-masing deh. Kalo nggak mau diomongin orang, ya jangan ngomongin orang lain. Simpel, tapi perlu usaha! (Ini buat saya juga) Dikurangin deh paling nggak obrolan jeleknya, ngurangin dosa juga kan? :D