Waiting
/ˈweɪtɪŋ/
noun
[mass noun]
1 the action of staying where one is or delaying action until a particular time or event.
2 the action or occupation of working as a waiter or waitress.
3 official attendance at court.
"Menunggu itu pekerjaan paling nggak enak dan membosankan."
Buat gue sendiri, pendapat diatas ada benarnya. Biarpun sebenernya menunggu itu nggak selamanya bikin bosan dan bete. Kalo nungguin orang yang telat dateng waktu janjian misalnya, itu sih jelas ngeselin. Tapi ya namanya orang Indonesia, kebiasaan ngaret udah biasa hahaha *tertawa sinis*. Mungkin aja orang yang ditunggu itu udah berangkat jauh lebih awal, tapi karena terjebak macet jadi telat. Apapun alasannya, yang jelas lo tetep jadi pihak yang menunggu.
Menunggu itu enak saat hal yang lo tunggu adalah sesuatu yang pasti dan jelas. Pasti datang dan jelas statusnya. Contoh gampang: tanggal gajian tiap akhir bulan, shuttle bus yang sesuai jadwal lewatnya, atau angkot merah yang selalu available 7 hari/24 jam di pangkalan kolam renang sektor I.3. Kalo status yang ditunggu jelas, seenggaknya lo udah ngerasa aman karena meskipun lo musti nunggu dulu sebelum sesuatu itu datang sesuai waktunya, lo yakin lo akan bertemu atau mendapat hal yang ditunggu itu pada akhirnya. Eh bikin bingung ya bacanya? Huahaha pokoknya gitu deh.
Kalo diumpamain pake analogi kereta api di Indonesia, jadinya seperti ini nih. Bayangkan lo lagi ada di Stasiun Gambir, nungguin temen lo (sebut saja nama dia Gigi) yang pulang dari Yogyakarta pake kereta Taksaka. Gigi bilang keretanya bakal sampe jam 16.30 dan lo udah stay di Gambir dari jam 16.00. Ternyata oh ternyata, kereta mengalami keterlambatan karena ada perbaikan rel di tengah perjalanan. Kereta diperkirakan sampai stasiun jam 18.30 = ngaret 2 jam dari jadwal asli. Kepalang tanggung udah terjebak di Gambir, lo memutuskan untuk makan dan jalan-jalan seputaran Gambir untuk membuang waktu. Kesel iya, tapi mau gimana lagi. Biarpun lama menunggu, Gigi pasti sampai di Jakarta hari itu juga.
Nah gimana? Semoga ngerti ya dengan analogi yang gue ceritakan di atas! *nyengir*
Kembali ke topik soal menunggu. Hal yang berbeda terjadi waktu lo menunggu sesuatu yang nggak jelas juntrungannya. Yang namanya "nggak jelas juntrungannya" itu selalu berhubungan sama ketidakpastian, dan dalam hal ini bisa berarti:
Klo masalahnya kayak gini, entah lo yang "terlalu" setia atau "terlalu" bodoh untuk menunggu sesuatu yang nggak pasti, gue nggak bisa jawab. Karena cuma lo sendiri yang tahu kenapa lo masih tetap menunggu............ padahal mungkin yang ditunggu nggak pernah tahu klo ada seseorang yang udah menunggu dia sejak lama. Atau mungkin, yang ditunggu sebenernya tahu klo dirinya jadi objek yang ditunggu-tunggu, tapi karena satu dan lain hal terjadi miskomunikasi, pihak yang menunggu dan ditunggu sama-sama nggak tahu harus ngapain lagi selanjutnya.
Udah ah. Pusing juga lama-lama nulis pake kata nunggu, ditunggu, dan menunggu.
Buat yang sedang berada dalam penantian akan sesuatu yang pasti, selamat menunggu.
Buat yang sedang berada dalam penantian akan sesuatu yang tidak pasti, segera hentikan masa penantian itu dan bergerak menuju sesuatu yang baru! There's no use of waiting for something or someone who barely even know that you're exist. It's like flogging a dead horse, you know. :)
1 the action of staying where one is or delaying action until a particular time or event.
2 the action or occupation of working as a waiter or waitress.
3 official attendance at court.
"Menunggu itu pekerjaan paling nggak enak dan membosankan."
Buat gue sendiri, pendapat diatas ada benarnya. Biarpun sebenernya menunggu itu nggak selamanya bikin bosan dan bete. Kalo nungguin orang yang telat dateng waktu janjian misalnya, itu sih jelas ngeselin. Tapi ya namanya orang Indonesia, kebiasaan ngaret udah biasa hahaha *tertawa sinis*. Mungkin aja orang yang ditunggu itu udah berangkat jauh lebih awal, tapi karena terjebak macet jadi telat. Apapun alasannya, yang jelas lo tetep jadi pihak yang menunggu.
Menunggu itu enak saat hal yang lo tunggu adalah sesuatu yang pasti dan jelas. Pasti datang dan jelas statusnya. Contoh gampang: tanggal gajian tiap akhir bulan, shuttle bus yang sesuai jadwal lewatnya, atau angkot merah yang selalu available 7 hari/24 jam di pangkalan kolam renang sektor I.3. Kalo status yang ditunggu jelas, seenggaknya lo udah ngerasa aman karena meskipun lo musti nunggu dulu sebelum sesuatu itu datang sesuai waktunya, lo yakin lo akan bertemu atau mendapat hal yang ditunggu itu pada akhirnya. Eh bikin bingung ya bacanya? Huahaha pokoknya gitu deh.
Kalo diumpamain pake analogi kereta api di Indonesia, jadinya seperti ini nih. Bayangkan lo lagi ada di Stasiun Gambir, nungguin temen lo (sebut saja nama dia Gigi) yang pulang dari Yogyakarta pake kereta Taksaka. Gigi bilang keretanya bakal sampe jam 16.30 dan lo udah stay di Gambir dari jam 16.00. Ternyata oh ternyata, kereta mengalami keterlambatan karena ada perbaikan rel di tengah perjalanan. Kereta diperkirakan sampai stasiun jam 18.30 = ngaret 2 jam dari jadwal asli. Kepalang tanggung udah terjebak di Gambir, lo memutuskan untuk makan dan jalan-jalan seputaran Gambir untuk membuang waktu. Kesel iya, tapi mau gimana lagi. Biarpun lama menunggu, Gigi pasti sampai di Jakarta hari itu juga.
Nah gimana? Semoga ngerti ya dengan analogi yang gue ceritakan di atas! *nyengir*
Kembali ke topik soal menunggu. Hal yang berbeda terjadi waktu lo menunggu sesuatu yang nggak jelas juntrungannya. Yang namanya "nggak jelas juntrungannya" itu selalu berhubungan sama ketidakpastian, dan dalam hal ini bisa berarti:
- waktu yang lo habiskan untuk menunggu tidak terdeteksi berapa lama lagi (karena nggak pasti)
- orang atau sesuatu yang ditunggu tidak kunjung muncul
Klo masalahnya kayak gini, entah lo yang "terlalu" setia atau "terlalu" bodoh untuk menunggu sesuatu yang nggak pasti, gue nggak bisa jawab. Karena cuma lo sendiri yang tahu kenapa lo masih tetap menunggu............ padahal mungkin yang ditunggu nggak pernah tahu klo ada seseorang yang udah menunggu dia sejak lama. Atau mungkin, yang ditunggu sebenernya tahu klo dirinya jadi objek yang ditunggu-tunggu, tapi karena satu dan lain hal terjadi miskomunikasi, pihak yang menunggu dan ditunggu sama-sama nggak tahu harus ngapain lagi selanjutnya.
Udah ah. Pusing juga lama-lama nulis pake kata nunggu, ditunggu, dan menunggu.
Buat yang sedang berada dalam penantian akan sesuatu yang pasti, selamat menunggu.
Buat yang sedang berada dalam penantian akan sesuatu yang tidak pasti, segera hentikan masa penantian itu dan bergerak menuju sesuatu yang baru! There's no use of waiting for something or someone who barely even know that you're exist. It's like flogging a dead horse, you know. :)
Comments
Post a Comment
What are you thinking? Tell it to me!