[kosong]

Pernah nggak sih lo ngerasa seneng banget, tapi dalam sekejap rasa itu hilang. Lo merasa nggak salah apa-apa, lo nggak mengacaukan apapun, tapi dang! Semuanya terjadi di luar kontrol dan lo nggak tahu harus berbuat & merasa kayak apa.

Mau nangis? Nggak bisa. Lo udah terlalu sering mengalami hal kayak gini, jadi air mata seakan nggak ada harganya lagi.

Mau teriak? Nggak guna. Siapa yang mau denger teriakan lo? Paling cuma batu di taman, pohon-pohon di pinggir jalan, atau kucing yang kebetulan lewat malah jadi takut gara-gara diteriaki oleh lo. Hem padahal mereka nggak ngapa-ngapain loh. Kena sial, iya. Gara-gara teriakan lo.

Mau bunuh orang? Biarpun lo sering bilang pengen ngebunuh orang, lo nggak pernah serius atas perkataan lo itu. Kata-kata semacam "Gue tusuk, lo!" atau "Ah gue kempesin juga tuh ibu-ibu!" cuma sebatas umpatan yang bentuknya lebih panjang dari kata-kata yang biasanya jadi penghuni kebun binatang.

Terus gimana akhirnya?

Melihat pilihan-pilihan yang ada di atas, pada akhirnya lo pun menyerah. Pasrah menerima kenyataan. Di dalam hati, sebenernya lo juga nggak tahu gimana perasaan lo. Dibilang senang, jelas nggak. YA NGGAK MUNGKIN LAH. Dibilang sedih, ya sedih. Tapi mau gimana lagi..? Kalo kata pepatah orang bijak: manusia bisa berencana, tapi tetap Tuhan yang menentukan akhirnya. Yeah, right. Orang lain mungkin bisa ngomong dari A-Z soal kata-kata bijak itu. Tapi mereka jelas nggak tahu gimana perasaan lo, karena mereka bukan lo. They simply don't know, and they will never know how you're feeling, unless you tell it to them. Lo mungkin baru bisa melihat titik terang (alias hikmah di balik tiap kejadian), setelah beberapa hari/minggu/bulan dari kejadian mengecewakan itu.

Satu hal yang lo pasti tahu adalah, semakin sering frekuensi kejadian mengecewakan tersebut menimpa lo, hati lo lama-lama jadi buta rasa. Nggak bisa tahu senang yang bener-bener seneng, nggak bisa tahu sedih yang bener-bener sedih, nggak bisa tahu takut yang bener-bener takut. Intinya, indra perasa (hati) lo udah mati.

Dan orang sering bilang penyakit itu bernama: mati rasa.

Terakhir nih, lo tahu bagian apa yang paling penting dari tulisan ini?

Orang yang diceritakan dalam paragraf-paragraf di atas adalah.................. gue.

Gue yang berkali-kali mengalami kekecewaan itu.

Loh jadi lo sekarang gimana, Er?

Yaaaa nggak gimana-gimana.

Lo bisa jawab sendiri, kan.

Comments

Popular Posts